SUNRISE 3265 MDPL PUNCAK GUNUNG LAWU

SUNRISE 3265 MDPL PUNCAK GUNUNG LAWU

 Pada kesempatan kali ini saya mau share pengalaman melihat sunrise yang paling indah yang pernah saya lihat yaitu dari ketinggihan 3265 meter diatas permukaan air laut lebih tepatnya saya melihat matahari terbit itu dari puncak gunung lawu walaupun kali ini pendakian yang kedua kalinya tapi saya tidak pernah bosan jika ada yang mengajak untuk mendaki ke gunung lawu ini lagi. Dimulai dari rumah saya tepatnya berada di wilayah
solo bagian utara saya berangkat berdua bersama teman saya dengan berboncengan sepeda motor rencananya kami ingin mendaki dengan jumlah 4 orang. Saya berangkat dua orang dan ketemu dengan 1 teman kami di perlintasaan kereta api tepatnya di palur, dan satunya ketemu di pos pendakian cemoro kandang.

Jalur pendakian gunung lawu


Dimulai berangkat dari rumah jam 14:00 wib saya bersama teman saya berangkat menuju palang kereta api dikawasan solo timur tepatnya di palur di perbatasan antara kota solo dan kabupaten karanganyar setelah menunggu beberapa saat kami akhirnya bertemu jam 14:30 kami melanjutkan perjalanan menuju cemoro kandang kami melalui pusat kabupaten karanganyar yang pada saat kami lalui lalulintas cukup padat karena banyaknya perusahaan - perusahaan yang ada disepanjang jalan menuju gunung lawu karena pada saat kami berangkat berkisaran pergantian shift kerja karyawan.

Kira - kira pukul 16:00 wib kami tiba dicemoro kandang dan kami masih menunggu teman kami yang baru berangkat dari karanganyar karena kebetulan pada saat kami mendaki adalah hari jumat dimana dia masih bekerja. Sambil menunggu teman kami maka kami putuskan untuk berhenti di warung makan dideket pos pendakian cemoro kandang lumayan buat mengisi perut dan minum kopi untuk mengusir hawa dingin yang menyelimuti disana

Setelah satu jam menunggu akhirnya teman kami yang kami tunggu datang juga maka tepat jam 17:00 kami mulai memasuki pos pendakian cemoro kandang dan bersiap - siap memulai pendakian tidak lupa kami mengisi data diri dan membayar retribusi untuk pendakian, senelum kami memulai mendaki salah satu dari kami memimpin doa agar selama di perjalanan kami selalu dalam lindungan tuhan yang maha esa.

Dari pos pendakian menuju pos pertama kami lalui dengan mudah karena disini jalanan belum terlalu terjal susunan bebatuan kami lalui untuk mencapai pos 1 kami menghabiskan waktu sekitar satu jam saja, di pos 1 ini ditandai ada beberapa bangunan penjual gubug - gubug musiman penduduk dimana pada saat mlm 1 suro gubug tersebut digunakan untuk berjualan.

Dari pos 1 kami melanjutkan perjalanan menuju pos ke 2 jarak yang ditempuh dari pos 1 menuju pos 2 ini menurut saya adalah jalur yang paling panjang karena jika saya lihat jam berangkat dari pos 1 menuju pos ke 2 ini memerlukan waktu sekitar 2 jam. masih seperti perjalanan menuju pos pertama jalanan menuju pos kedua ini belum begitu terjal susunan batu yang ada dijalan masih menyelimuti jalan kami. tanda kita sudah sampai di sini adalah kita menemui pos yang permanen tepatnya di kiri jalan disana pasti banyak para pendaki yang sedang beristirahat

Lanjut dari pos 2 menuju ke pos 3 jalanan yang sudah mulai menanjak namun tak terasa karena mkita bercengkrama bersama sehingga waktu tak terasa begitu cepatnya untuk mencapai pos 3 dari pos 2 memerlukan waktu sekitar 1,5 jam saja. Sambil mengisi waktu kami berfoto - foto ria berikut ini adalah hasil jepretan kamera kami 

 
Tanjakan yang lumayan tinggi

Posisi pos ke 3 gunung lawu ini berada di kanan jalan dengan bangunan yang permanen biasanya di pos ini akan banyak para pendaki yang beristirahat. Rasa kantuk yang teramat membuat kami beristirahat sejenak di pos ini sekedar membuat api unggun untuk menghangatkan tubuh kami 

POS 3

Melanjutkan pendakian dari pos 3 ini jalanan semakin menanjak dan buat pendaki harap waspada untuk mencapai pos 4. Untuk pos 4 tidak ada bangunan permanen hanya ada tulisan pos 4 dan disana juga berdekatan dengan jurang tanah yang ada disini perupakan tanah kapur pada pendakian saya kali ini kami berencana mendaki melalui cemoro sewu dan turun melalui cemoro kandang. Namun pada pendakian saya yang pertama saya naik turun melalui cemoro sewu ini dan saya sempat mengambil gambar di pos 4 ini pada siang hari seperti terlihat pada gambar dibawah ini :


Perjalanan menuju pos lima akan semakin menanjak, pos 5 atau yang biasa disebut dengan sebutan COKRO SURYO atau COKRO SERNGENGE yaitu hamparan rumput yang luas seperti alun - alun karena disini sekitar jalanan hanya kita temui hamparan tanah luas yang ditumbuhi rumput - rumput panjang. Di jalur ini akan kita temui sebuah sumur yang biasa menyebutnya sumur jolo tundo dimana letak sumur ini vertikal mengarah ke perut bumi di sini banyak mitos jika kita masuk kesana dan kita menengadahkeatas dengan mulut terbuka dan jika ada tetesan air yang masuk kemulut kita maka kita akan mendapatkan keberuntungan berlipat - lipat. Selain sumur jolo tundo di pos ini juga ada sendang derajad dimana disana juga ada warung - warung musiman jika musim suro disini akan sangat rame sekali para pendaki yang sedang beristirahat sekedar mampir beristirahat sejenak.

Selain sumur di kaki puncak ini juga terdapat sebuah petilasan prabu brawijaya ke 5 yang biasa disebut HARGO DALEM, disini juga terdapat makam sunan lawu. Setelah sampai disini kami mencari tempat atau warung mbok giyem lumayan untuk istirahat sebelum mendaki kepuncak gunung lawu hargo dumilah, diwarung ini bukak setiap hari dimana didalam menyediakan beberapa selimut untuk keperluan para pendaki gunung yang tidak memiliki tenda dan ingin ber istirahat sejenak disini

Setelah istirahat sejenak kami melanjutkan perjalanan menuju ke puncak gunung lawu hargo dumilah perjalanan kali ini cukup melelahkan karena untuk mencapai pncak kita harus melewati jalur yang sangat menanjak dengan perjalanan sekitar satu jam akhirnya kami sampai juga sebelum matahari terbit 

HARGO DUMILAH 3265 MDPL


 Setelah menunggu diatas puncak dengan hembusan angin yang kencang membuat dinginnya badan ini akhirnya yang ditunggu yaitu sunrise yang menurut saya inilah sunrise yang terindah yang pernah saya lihat.

detik - detik menjelang sunrise
Inilah saat - saat dimana matahari akan menampakkan wujudnya laksana diatas negri awan yang indah sedikit demi sedikit matahari mulai mengintip

Sunrise mulai muncul
Inilah buah dari kesabaran ibarat kata berakit -  rakit kehulu bersenang -  senang kemudian bersusah - susah kita mendaki gunung dan akhirnya kita melihat pemandangan yang sangat luar biasa

SUNRISE
Saat inilah dimana hawa dingin di puncak tertinggi yang aku rasakan hilang oleh keindahan terbitnya matahari laksana lukisan tuhan yang maha esa, betapa besar keagungan tuhan dititik inilah saya merasa bahwa didunia ini saya merasa tidak ada apa - apanya 



Setelah merasa puas kami akhirnya mulai menuruni puncak menuju warung makan mbok giyem disana kita memesan sop panas yang terasa nikmat saat disantap disana selain itu dibalik warung juga ada rumah botol dimana rumah yang terbuat dari botol - botol bekas pengunjung.

Setelah cukup rasanya kami memutuskan untuk menuruni gunung namun kali ini kami akan menuruni melewati cemoro kandang

POS 5 cemoro kandang
Ini kali pertama saya melewati jalur ini berbeda dengan jalur cemoro sewu dimana jalanan tersusun dari bebatuan kali ini di jalur cemoro kandang jalur tanahlah yang mendominasi

Negri diatas awan
 menurut pengalaman teman yang sudah pernah melewati jalur ini menyuguhkan pemandangan yang sangat luar biasa indahnya, kami melalui pos 4 dimana menurut mitos disini terdapat pasar setan katanya kalo malam hari melewati pos ini akan terdengar keramaian seperti dipasar namun dibalik itu pemandangan pada siang hari sangatlah luar biasa indahnya

pos 4 jalur pendakian cemoro kandang

Menuju pos 3 maka kita akan menyusuri jalan setapak dipinggiran jurang terjal dan juga yang perlu diwaspadai melewati jalur ini karena kemiringan tanah sangat curam.

Sesampainya di pos ini maka menuju pos 2 dan satu sepanjang jalan akan terasa bau belerang yang menyengat karena pada saat menuruni gunung cuaca agak mendung maka langkah kami percepat agar tidak kehujanan.

tak terasa waktu begitu cepat rasa pegal yang dirasakan di kaki sirnah setelah pos pendakian cemoro kandang sudah terlihat didepan mata, rasa senang sumringah muncul tatkala sudah sampai. Kami beristirahat sejenak mengistirahatkan kaki yang menyusuri alam namun dibalik itu semua rasa puas yang kami rasakan. Setelah istirarah sejenak akhirnya kami putuskan untuk pulang kerumah masing - masing untuk beristirahat. Rasa syukur kami panjatkan kepada tuhan yang maha esa karena telah diberi keselamatan, tak lupa ucapan terima kasih saya uncapkan kepada rekan - rekan yang sudah berkenan menemaniku dalam perjalanan menuju puncak gunung lawu.

Demikian yang dapat saya bagikan kepada para pembaca jika ada salah kata maka saya mohon maaf .


No comments:

Post a Comment